"Love is like a mountain, hard to climb, but once you get the top, the view a beutiful -Daniel Monroe Tuttle"
Yap, cintaku adalah cinta tanpa kata. Cinta yang tak perlu aku jelaskan mengapa dia datang. Hatiku, selalu mengarah padamu, walau ku tau kau memilikinya disana. Lelah dalam menata hati, hati yang semakin menipis, hati yang telah penat dalam penantian. Ingin ku ungkapkan semua perih ini, semua sakit ini, semua beban rindu ini karenamu ... Salahkah jika aku merindukanmu? Mungkin dimatamu aku merindukanmu itu salah. Seberapa banyakkah kamu melihat aku tersenyum sepanjang hari? Dan kamu tidak akan pernah melihat seberapa banyak aku menangis sepanjang malam. Air mata ini bukan aku yang menginginkannya. Tapi dia memancar dengan sendirinya. Mata air dari hati yang sedang merindukanmu. pernahkah engkau menangis karenaku seperti aku menangis karenamu? seperti aku terisak dihadapanmu. Pernahkah? Mengapa hanya diam? Atau memang begitu caramu untuk mencapakkanku?
Disini aku berpikir tentang semua kenangan kita yang dulu, tapi disana mungkin kamu sedang tertawa bersamanya ;'-( Aku mencoba berdamai dengan diriku sendir, tentang kenangan-kenangan yang mungkin susah dihapus dalam ingatan seseorang tentang cinta. Tolong tunjukkan padaku, bagaimana aku harus mengungkapkan rasa hati ini agar kau mengerti.. Andai engkau tahu, telah lama aku memendam rasa ini untukmu. Aku menyayangimu lebih dari apapun, tapi aku hanya bisa pendam semuanya dalam hati. Tak mampu berkata, tak mampu menunjukannya padamu. Tak perlu ada ucap untuk engkau tahu betapa aku selalu mengingatmu. Apa engkau sanggup mencintai seperti aku? Mencintai seseorang tanpa harus berkata bahwa engkau mencintainya. Biarkan saja aku terus menangis, biarkan saja aku terus meratap. Ku berharapkau tidak akan pernah peduli tentang semua itu.
Aku hanya sedang patah hati. Berjuang dengan segala cinta untuk kau tinggalkan. Dan aku tersadar, bahwa aku tak pernah ada sedikitpun dalam cerita cinta dihatimu. Aku cuma mampu bermimpi, berkhayal tentang cerita memilikimu. Haruskah aku memasang muka palsu, tersenyum disaat melihat engkau menggenggam tangannya? Aku cemburu? Ya sangat cemburu. Aku sakit hati? Ya sangat tersakiti. Biarkan saja hati ini terus bergelok, tak perlu kau hiraukan. Mungkin dia lebih baik untukmu. Dan mungkin suatu saat nanti kamu gak akan pernah mengenalku lagi ;'-) Berikan kasih sayangmu, berikan hangatnya cintamu itu hanya untukku, seperti dulu. Bolehkah aku ucapkan kalimat yang tak pernah aku dengar darimu? Kalimat 'Aku Rindu'
Tahukah engkau yang pernah menyakitiku, betapa aku meneteskan air mata saat menjelang malam, mengenangmu dengan semua luka dihati. Dan segala sesuatunya tentangmu, kembali menyita malamku hari ini. Aku sangat-sangat merindukanmu dan aku hanya mampu memendamnya saja. Seandainya waktu mampu kubalikkan. Aku ingin menjadi pertama yang terlihat, menjadi pertama yang kau cintai. Aku mencintaimu tidak dengan menggunakan alasan-alasan apapun, namun dari hati. Aku akan tetap sama, mencintaimu tanpa harus engkau cintai. Tuhan .... Aku sungguh tak mengerti. Apakah sebuah cinta yang teramat tulus tidak cukup untuk membuat kita dicintai? Kadang aku takut, takut terlambat menunjukan bahwa sebenarnya aku mencintainya.Kubiarkan engkau datang dan pergi sesukamu, namun jangan larang aku untuk terus menunggumu. Biarlah orang lain mau berkata apa tentang diriku. Hanya aku yang merasakan, seberapa besarnya cintaku padamu. Dan sampai saat ini aku masih mengingatmu. Mengingat luka yang selalu kau torehkan dihatiku </3
Kisah baruku ini telah kubentangkan dan semua tanpa namamu. Aku kehilanganmu. Walau bait kata masih terikat, namun aku merasa engkau berlari entah kemana. Aku kesepian. Aku tak mampu memberikan apa-apa, cuma satu senyum tulus yang hadir dari hatiku, untukmu. Kau tak ada lagi disisiku, mungkin sekarang, aku memang tidak berarti bagimu. Aku terlalu lelah, lelah mengharapkan cintamu. Biarkan aku terluka tanpa pengharapan, daripada harus meraba asa darimu yang lalu kemudian aku terjatuh karenanya. Dulu, kau selalu ajari aku bagaimana tertawa, kau ajari aku bagaimana menahan tangis dan kini kau ajarkan aku terluka. Senyumku dimasa lalu, akan aku pendam dan akan selalu aku simpan. Untuk mengingatmu, selalu ... Kemarin mungkin aku bisa tersenyum karenamu dan sekarang aku harus bisa lebih tersenyum tanpamu walau ku tau itu berat ku lakukan ;" Aku ingin pergi jauh darmu, aku ingin membencimu, aku ingin tak peduli padamu, namun tahukah dirimu? Betapa aku begitu mencintaimu? Aku selalu menjadi sangat peduli terhadapmu.
Aku memutuskan untuk diam. Tak lagi menyuarakan cinta untukmu, sepanjang yang aku bisa ... Sekarang perlahan rasa cinta ini telah pupus, namun tidak semuanya. Masih ada jutaan rasa sayang yang tidak mampu ku jelaskan. Entah mengapa, rasanya cukup sampai disini aku melangkah. Mungkin aku memang terlalu lelah mengejarmu. Cukup sudah kita bermain dengan api dan benci diantara cinta. Lebih baik aku pergi menghilang darimu.